ANALISIS DISPARITAS SIMBOLIK BUDAYA MELEMANG (STUDI KASUS MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN, DAN KAUR, BENGKULU)

Penulis

  • Dara Puja Kesuma
  • Eunike Angnetha Tobing
  • Erpadellah SMAN Sumsel

Kata Kunci:

Bengkulu, Melemang, Muara Enim, Tradisi

Abstrak

Melemang adalah tradisi pembuatan lemang yang merupakan makanan tradisional yang terbuat dari campuran ketan, santan dan bahan tambahan lainnya sebagai penikmat rasa, contohnya pisang. Telah dilakukan penelitian mengenai makna simbolis tradisi melemang dengan tujuan menganalisis makna tradisi dan perbedaan melemang di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dengan tradisi melemang di Kabupaten Kaur, Bengkulu. Sekaligus menganalisis nilai-nilai budaya serta agama dalam tradisi dan ritual melemang yang ada di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Peneliti menggunakan metode survei dengan instrument kuesioner yang dibagikan kepada 50 peserta didik kelas XI SMAN Sumatera Selatan untuk mendapatkan data primer berupa seberapa jauh pengetahuan peserta didik kelas XI terhadap tradisi melemang di kedua daerah  tersebut. Digunakan juga metode untuk mendapatkan data yang membantu proses analisis tradisi melemang, yaitu metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi melemang  di Muara Enim berkontribusi penuh terhadap prosesi perayaan tahun baru Islam disamping makna pada kebudayaan dan sosial, sedangkan tradisi melemang di daerah Bengkulu sangat bermakna pada prosesi pernikahan disamping keagamaan dan kebudayaan, serta keaslian dari tradisinya masih terjaga dengan baik.

Kata kunci: Bengkulu, Melemang, Muara Enim, dan Tradisi

Diterbitkan

2021-12-31 — Diperbaharui pada 2021-12-31

Versi